YOGYAKARTA - Corporate Social Responsibility (CSR) Bandara Adisutjipto kembali gelar pelatihan untuk masyarakat sekitar bandara. Sasarannya kali ini adalah masyarakat usia produktif, yaitu melalui Program Pelatihan Teknisi.
Program ini merupakan program rutin unit Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan rutin 1 (satu) tahun sekali sejak tahun 2011. Pelatihan diikuti oleh 25 orang peserta dari 39 peserta yang mengikuti seleksi. Proses tahapan seleksi diikuti oleh 3 Kecamatan di Yogyakarta yaitu Kecamatan Maguwo, Purwomartani, SMK Nasional, SMK Diponegoro dan Kecamatan Berbah. Diawali dengan proses seleksi psikotes dan wawancara pada tanggal 25 Oktober 2016 lalu. Pelatihan yang dialaksanakan selama kurang lebih 1 bulan ini dilaksanakan dengan bekerja sama dengan PT. Astra Internasional Tbk. Honda Motor, yang terdiri dari In Class training dan praktek magang di bengkel Ahass.
General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta membuka acara pelatihan yang dimulai pada pagi ini sekaligus menandatangani MoU Perjanjian Kerjasama Pelatihan Teknisi dimaksud. Diharapkan melalui program rutin ini, dapat menciptakan SDM produktif yang berdaya saing dan mandiri. "Bersama Astra, Angkasa Pura akan memberikan reward peserta terbaik 1, 2 dan 3 di akhir serangkaian pelatihan, yaitu di bulan Desember. Untuk itu seluruh peserta diharapkan dapat fokus dan terus semangat dalam menjalani kesempatan pelatihan dan praktek magang ini. Karena guru terbaik adalah berasal dari pengalaman, maka manfaatkan peluang ini untuk menambah pengalaman serta mengasah skill," tegas Agus Pandu Purnama dalam memotivasi peserta pelatihan.
Mendukung apa yang disampaikan oleh General Manager Bandara Adisutjipto, Hery Suro Indratno, Head of Technical Service Region Astra Yogayakarta menyampaikan harapan yang besar terhadap peserta pelatihan. "Supaya pelatihan yang diikuti tidak hanya sekedar pelatihan dan praktek, semoga tidak hanya berhenti di sini. Melalui kerjasama yang diinisiasi oleh Angkasa Pura, diharapkan ada bibit-bibit unggul yang dapat menunjukkan kompetensi unggul dari proses belajar melalui pelatihan dan praktek magang sehingga ke depannya memiliki kesempatan untuk bergabung dengan kami," tambah Hery.
Pelatihan ini telah melalui proses seleksi yang cukup selektif dalam memilih peserta, selain itu, peserta juga diutamakan bagi mereka yg kurang mampu, akan tetapi harus memiliki keinginan untuk berkembang dan mandiri sesuai dengan kompetensi dari proses seleksi yang sudah dilaksanakan.*** (Humas JOG/GNS)