en id

Bandara Adisutjipto Adakan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja ke - 76

22 May 2014

kembali ke list


Yogyakarta (22/05/2014) - PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Yogyakarta pada kamis (22/05) mengadakan kegiatan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD). PKD merupakan Latihan  untuk menyelamatkan jiwa dan harta dari kejadian dan kecelakaan pesawat udara di bandar udara dan sekitarnya sampai radius 5 Nautical miles (8 km) dari titik referensi bandar udara, serta menyelamatkan jiwa dan harta dari kejadian, kecelakaan dan/atau kebakaran fasilitas  bandar udara.

Kegiatan PKD ini dilangsungkan guna Meningkatkan Komando, Koordinasi, Komunikasi semua anggota Komite, Menguji Performa Fasilitas AFFR  & AVSEC , menguji Kemampuan Sumber Daya Manusia dan untuk menguji Standar Operasi dan Prosedur serta melibatkan 220 orang dari berbagai instansi seperti kepolisian, pemerintah, BASARNAS, pihak medis dan beberapa pihak lainnya termasuk TNI AU.

Dengan konsep latihan “One Day Exercise” PT Angkasa Pura I melakukan tiga jenis latihan yakni, latihan  Full Scale Emergency (Aircraf Crash), latihan  Building Fire Exercise (Kebakaran gedung), latihan  Security  Exercise. Aircraft Crash menjadi skenario dalam kegiatan PKD ini dimana Sebuah Pesawat type Airbus 320 milik Perusahaan Penerbangan Progo Air dengan Flight Number : MBA 212 dan Call Sign Progo Air 212 registrasi PK MBA, dengan 235 penumpang melakukan penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta menuju Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Jogja Approach Control Office (Jogja APP) memberitahukan ETA MBA 212 dan pesawat akan melakukan pendaratan darurat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta kepada Adi Tower dikarenakan berada dalam kondisi emergency (mesin no 2 trouble).

General Manager Angkasa Pura Airports Bandara Adisutjipto Yogyakarta Andi G. Wirson mengatakan, “Latihan ini melibatkan 220 orang dan bekerjasama dengan komunitas bandara serta instansi-instansi pemerintahan. Lalu, kegiatan PKD ini bertujuan untuk meningkatkan kecakapan personil dalam menghadapi suatu keadaan darurat seperti pesawat tergelincir, ancaman bom serta menguji ketahanan Sumber Daya Manusia (SDM) berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)”.

Operational Director Angkasa Pura Airports Yushan Sayuti, mengatakan kegiatan seperti ini juga bertujuan meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa. Ia juga mengatakan bahwa simulasi ini merupakan persyaratan yang diajukan oleh Kementerian Perhubungan. “Simulasi seperti ini disyaratkan Kemenhub untuk menguji kesiapan bandara apakah sudah sesuai standar operasional atau belum. Jika dilihat tidak memenuhi maka akan dilakukan pengecekan dan diharuskan membenahinya dalam waktu dua minggu,” ungkapnya.[Dhika]