Suara angin mendera keras menelusup di setiap batang dan dedaunan pohon yang saling bergesekan menimbulkan bebunyian alam. Itulah simfoni alam yang menemani sepanjang perjalanan dari bawah menuju puncak Candi Ijo. Dengan ketinggian 357,402 - 395,481 meter di atas permukaan laut, perjalanan menuju Candi Ijo terasa berat dibandingkan dengan candi yang lain. Lokasnya di desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Candi Ijo merupakan komplek percandian yang terdiri atas beberapa bangunan dengan halaman teras berundak.
Halaman paling suci berada di bagian belakang dan paling atas. Hal tersebut mengingatkan pada salah satu hasil kebudayaan megalitik yang berupa bangunan punden berundak. Periode pendirian komplek bangunan tersebut belum dapat diketahui secara pasti. Akan tetapi, profil candi, motif hiasan kala-makara, langgam arca dan relief candi yang digambarkan secara naturalistis, mempunyai kemiripan dengan candi-candi di sekitarnya yang dibangun pada abad VIII-X Masehi, sehingga diperkirakan candi ini didirikan pada periode yang sama. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di situs Candi Ijo, diketahui bahwa di situs ini terdapat 17 struktur bangunan yang terletak pada 11 teras berundak. Halaman candi yang merupakan jalan masuk menuju bangunan utama merupakan teras berundak yang membujur dari barat ke timur. Halaman paling atas (teras ke-11) adalah halaman yang dianggap paling suci. Pada halaman tersebut ditemukan pagar keliling, delapan buah lingga patok, candi utama, dan tiga candi perwara yang terletak berderet di depan candi utama.