en id

Berita

Konstruksi Bandara Kulonprogo akan Dimulai Tahun 2015

28 May 2014

kembali ke list


Yogyakarta (28/05/2014) - Proses pembangunan megaproyek bandara internasional di Kulonprogo terus berlanjut. Angkasa Pura Airports menargetkan proses konstruksi harus dilaksanakan mulai tahun 2015.  "2015 mulai konstruksi. Kalau nggak, kelamaan. Ada banyak infrastruktur yang harus dibangun," ucap Head of Corporate Planning and Performance Angkasa Pura Airports Yudhaprana Sugarda usai menggelar pertemuan dengan Gubernur DIY dan investor asal India, GVK di Kepatihan, Senin (26/5) sore. Menurut Yudhaprana, dibutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk membangun infrastruktur bandara. Mulai dari infrastruktur listrik, air, telepon hingga bangunan terminalnya. Belum lagi, pembangunan infrastruktur penunjang lainnya yakni jalan dan rel Kereta Api (KA) yang akan melibatkan Pemda DIY. "Konsepnya masih sama, airport city. Targetnya 2017 awal sudah operasional.

Saat ini, pihak Angkasa Pura Airports mulai menyusun desain terminal yang akan dibangun. "Gubernur berharap ada local content yang ditampilkan dalam arsitekturnya",tambah Yudhaprana Sugarda Head of Corporate Planning & Performance Angkasa Pura AIrports. Yudhaprana mengatakan bahwa megaproyek bandara Kulonprogo ini tinggal dihadapkan dengan permasalahan persetujuan warga. Konflik penetapan lokasi dengan PT Jogja Magasa Iron (JMI) sudah selesai. Mereka sudah mengalah untuk mundur tiga kilometer sesuai persyaratan keamanan penerbangan dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Hal itu ditegaskan melalui dokumen Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP). "Dokumen KKOP belum terbit, masih di Kemenhub. Tapi prinsipnya sudah clear, tidak ada masalah," ujarnya.

Kini Pemda DIY bersama Angkasa Pura Airports fokus pada proses pembebasan lahannya. Untuk mengejar target konstruksi tahun depan, Tim Percepatan Bandara yang melibatkan Pemda DIY dan Angkasa Pura Airports juga menyusun materi sosialisasi ke warga. Materi itu memuat batasan-batasan lahan yang akan digunakan untuk bandara hingga konsep megaproyek bandara ini akan seperti apa nantinya. "Soal dimana patoknya akan dipasang," ucap Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.


Pemda akan segera melakukan sosialisasi dan Proses sosialisasi tersebut dilakukan selama tiga bulan. Tim akan menjaring aspirasi warga, termasuk soal keberatan warga yang acap mencuat ke media. Lalu, keberatan warga berikut aspirasinya akan dikaji oleh tim keberatan sebagai acuan untuk menerbitkan Izin Penggunaan Lahan (IPL) dari Gubernur DIY. IPL inilah yang akan menjadi dasar pembebasan lahannya. [Dhika,  sumber : tribun.jogja.com]