en id

Berita

Dukung Potensi Wisata, Angkasa Pura I Resmikan Public Restroom di Kawasan Bantul Yogyakarta

10 Feb 2020

kembali ke list


YOGYAKARTA – Perkembangan pariwisata di suatu daerah turut didukung oleh aksesibilitas moda transportasi, salah satunya yaitu transportasi udara. Sebagai pengelola pintu gerbang utama masuknya wisatawan melalui udara di suatu daerah,  PT Angkasa Pura I (Persero) memiliki peran untuk turut mendukung pengembangan sektor pariwisata dan budaya di Yogyakarta.

Hari ini, Senin (10/02), PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta meresmikan fasilitas public restroom di kawasan Wisata Hutan Pinus Pengger, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dihadiri oleh Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Angkasa Pura I (Persero), Adi Nugroho; General Manager Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnam; Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, S.H., M.Ed; serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan Bantul, Bambang Guritno.

Fasilitas public restroom merupakan bantuan program Bina Lingkungan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Angkasa Pura I (Persero), dengan luas total bangunan 71 m2, yang terdiri dari 4 (empat) bilik toilet laki-laki dan 5 (lima) bilik toilet perempuan. Selain itu juga tersedia fasilitas toilet yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas dan nursery room yang diperuntukkan bagi ibu dan anak.

“Pembangunan public restroom bertujuan untuk membantu meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di kawasan wisata di Yogyakarta khususnya di Hutan Pinus Pengger, sehingga wisatawan semakin banyak yang berkunjung dan merasa nyaman ketika melakukan kunjungan wisata. Harapan kami public restroom dapat menjadi percontohan di kawasan wisata lainnya,” jelas Adi Nugroho.

“Selain itu, kami juga berharap masyarakat sekitar dapat menjaga dan merawatnya dengan baik. Serta ada pengalihan tenaga pendukung dari masyarakat,” tegasnya.

Pemilihan lokasi pembangunan public restroom merupakan hasil rekomendasi dari Dinas Pariwisata Provinsi DIY, yang pengelolaannya akan dilakukan oleh Koperasi Noto Wono, KPH Yogyakarta.

Hutan Pinus Pengger sendiri diresmikan sebagai tempat wisata pada tanggal 7 April 2016, dengan tingkat kunjungan wisatawan rata-rata 1.500 sampai dengan 4.000 wisatawan per harinya. Wisata Hutan Pinus Pengger menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan dari pengembangan destinasi wisata alternatif Yogyakarta.

Singgih Raharjo menyatakan, “Public restroom ini menjadi fasilitas yang diberikan kepada para wisatawan untuk menuju standard global. Ini menjadi suatu percontohan di kawasan wisata yang nantinya akan dijadikan standard di kawasan destinasi wisata lainnya di Yogyakarta. Jadi kami harapkan agar pengelola dan wisatawan nantinya dapat turut menjaga dan merawatnya dengan baik.”

PT Angkasa Pura I (Persero) juga melaksanakan program yang sama dalam mendukung pariwisata dengan fasilitas serupa di beberapa wisata lainnya, yaitu di Taman Satwa Taru Jurug - Solo, Kawasan Pura Agung Besakih – Bali, Taman Satwa Taru Jurug – Manado, Taman Nasional Bulusaraung Bantimurung – Maros, serta di Pantai Lasiana – Kupang.

“Sebagai salah satu pintu gerbang wisatawan, keberadaan bandara diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Demikian pula sebaliknya, keberadaan tujuan wisata yang menarik akan menunjang kedatangan wisatawan, antara lain yaitu melalui bandara,” imbuh Agus Pandu Purnama.*** [GN]